SeputarPemalang.Com - Shalat bagi kita sebagai orang Islam tidaklah asing. Sebab shalat bagi kita di wajibkan sehari semalam untuk melakukannya sebanyak 5 kali yaitu shalat : Isya,Shubuh,Luhur,Ashar dan Maghrib. Hal itu juga merupakan sebuah akronim dari kata ISLAM.
Shalat secara bahasa/lughoh/etimologi adalah do’a sedangkan secara istilah/syari’ah/ terminologi adalah suatu pekerjaan yang dimulai dengan takbir (takbiratul ihram) diakhiri dengan salam.
1.Menurut Sidi Gazalba : secara lahiriah shalat berarti ‘beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.
1.Beragama islam.
2.Sudah baligh dan berakal.
3.Suci dari hadats baik hadats kecil maupun besar.
4.Suci seluruh anggota badan pakaian dan tempat.
5.Menutup aurat.
6.Masuk waktu yang telah ditentukan.
7.Menghadap kiblat.
8.Mengetahui mana rukun wajib dan sunah.
Rukun shalat adalah setiap bagian shalat yang apabila ketinggalan salah satunya dengan sengaja atau karena lupa maka shalatnya batal (tidak syah).
1.Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk, bila tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau terlentang.
2.Takbiratul Ihram ketika memulai shalat.
3.Membaca Al Fatihah.
4.Rukuk.
5.I’tidal.
6.Sujud.
7.Bangun dari sujud.
8.Duduk diantara dua sujud.
9.Tuma’ninah dalam setiap rukun
10.Tasyahud Akhir.
11.Duduk Tasyahud Akhir.
12.Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir.
13.Tertib pada setiap rukun.
14.Salam.
1.Berhadats.
2.Terkena Najis yang tidak dimaafkan.
3.Berkata-kata dengan sengaja diluar bacaan shalat.
4.Terbuka auratnya.
5.Mengubah niat misalnya ingin memutuskan shalat (niat berhenti shalat) atau menggantungkan niat shalat contoh kalau ada orang datang barangkali mau mengambil sandal saya maka nanti saya akan berhenti.
6.Makan atau /minum walau sedikit.
7.Bergerak tiga kali berturut-turut, diluar gerakan shalat.
8.Membelakangi kiblat.
9.Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti menambah ruku,sujud atau lainnya dengan sengaja.
10.Tertawa terbahak-bahak
11.Mendahului Imam dua rukun.
12.Murtad atau keluar dari Islam.
Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam Al Qur’an maupun dalam Hadits nabi Muhammad SAW. Dalil Ayat-ayat Al Qur’an yang mewajibkan shalat antara lain yang artinya berbunyi :
“Dan dirikanlah Shalat, dan keluarkanlah Zakat, dan ruku’lah bersama-sama orang yang ruku" (QS.Al Baqarah : 43)
“Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat diwaktu usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukulah (kalau mereka enggan melasanakan shalat) diwaktu usia mereka meningkat sepuluh tahun”. (HR.Abu Dawud).
Posisi: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Posisi: Ruku yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Posisi ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot – otot bahu hingga ke bawah.
Selain itu, ruku merupakan wahana latihan bagi kemih untuk mencegah gangguan prostat.Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang belakang, seperti :
- Acute Lumbargo ; sengal (rasa sakit) pinggang mendadak.
- Cronic Recurant ; sengal (rasa sakit) pinggang menahun.
- Spondilosis ; tergelincirnya ruas tulang belakang.
Posisi: Bangun dari ruku, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat:
Itidal adalah variasi Posisi setelah ruku dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
Posisi: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat:
Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Karena otak adalah pusat susunan syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan darah di otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh tubuh.
Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Posisi: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat:
Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens.
Jika dilakukan. dengan benar, Posisi irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat:
Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
2.Mendidik manusia agar memiliki kedislipinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang dipikulkan kepadanya, karena shalat telah diaturkan waktunya secara jelas.
3.Mendidik manusia untuk memiliki sikap optimis dalam menyongsong masa depan, karena inti ibadah itu adalah do’a, yaitu harapan atau permohonan kepada Allah SWT yang mengatur segala-galanya.
4.Menentramkan jiwa, karena dengan shalat seseorang akan merasa senantiasa dekat dengan Allah. Hal ini dapat dipahami karena dengan shalat berarti berdzikir, sedangkan berdzikir kepada Allah akan membuahkan ketentraman hati. Sebagaimana firman Allah :”Ketahuilah hanya dengan berdzikir kepada Allah hati akan tentram”.(Q.S.Ar Ro’du : 28).
5.Mendorong manusia berani menghadapi problematika kehidupan dengan hati sabar dan tabah. Semua problematika kehidupan dihadapi dan disadarinya sebagai ujian dari Allah yang perlu diterima untuk menguji mentalnya, serta iman dan takwanya.
6.Mendidik manusia agar bersikap sportif dan gentleman untuk mengakui kesalahan dan dosanya, karena dengan shalat merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memohon ampunan kepada Allah swt. atas segala kesalahan dan dosa-dosanya yang telah dilakukan.
7.Menghindarkan manusia dari berbuat keji dan munkar (jahat). Jika shalat dilakukan dengan sepenuh hati, dengan sikap tunduk dan tawadlu’ (rendah hati) serta hati yang patuh, maka akan mendorong pelakunya untuk membentengi dirinya dari perbuatan buruk dan jahat. Firman Allah swt. :”Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah diri dari perbuatan keji (buruk) dan munkar (jahat)”(Q.S. Ankabut : 45)
0 Post a Comment
EmoticonEmoticon